MSNEWS.ID – Masalah banjir yang kerap terjadi di Desa Mekarsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, kembali mengundang perhatian serius dari DPRD. Sungai Ciberes yang meluap telah menyebabkan banjir sejak 18 Mei lalu, membuat warga mengungsi dan mengalami kerugian materi.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia, turun langsung ke lokasi banjir pada 21 Mei 2025. Kunjungan tersebut tidak hanya sebagai bentuk empati, namun juga sebagai upaya nyata untuk mengidentifikasi solusi konkret di lapangan.
Sophi turut menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada warga yang terdampak. Aksi ini merupakan bagian dari respon cepat DPRD atas aduan warga dan menjadi bukti bahwa legislatif hadir bersama rakyat dalam masa sulit.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ono Surono, yang turut hadir, menekankan bahwa penanganan banjir tidak boleh berhenti pada distribusi bantuan. Ia menyoroti pentingnya pembangunan embung dan normalisasi sungai.
“Normalisasi Sungai Ciberes dan reboisasi di hulu menjadi keharusan. Jangan sampai banjir terus berulang tiap tahun,” tegas Ono. Ia juga akan berkoordinasi dengan pihak Kuningan untuk merealisasikan reboisasi guna mengatasi banjir dari hulu.
Kepala Desa Mekarsari, Mohamad Ghozin, menjelaskan bahwa banjir terjadi akibat penebangan pohon di hulu dan sedimentasi sungai yang tinggi. Ia berharap pemerintah bisa menindaklanjuti masalah ini dengan aksi konkret, bukan sekadar janji.
Dalam waktu dekat, DPRD Cirebon akan mendorong Bupati Cirebon dan Bupati Kuningan berkomunikasi dengan pemerintah pusat untuk pembangunan dua embung yang sempat tertunda. Proyek itu sebelumnya disebut terkena efisiensi anggaran.
Warga Desa Mekarsari kini menggantungkan harapan pada tindak lanjut pemerintah, agar banjir tahunan yang mengganggu aktivitas dan keselamatan mereka dapat ditangani dengan solusi berkelanjutan.