MSNEWS.ID – Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia, menekankan perlunya terobosan inovatif dalam dunia pendidikan.
Menurutnya, penguatan sistem pendidikan harus berbasis teknologi sekaligus mengakar pada nilai budaya lokal.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Musrenbang RPJMD 2025–2029 dan RKPD 2026 Kabupaten Cirebon, Senin (28/4/2025) di Hotel Aston Cirebon.
“Pendidikan kita perlu disesuaikan dengan zaman, tapi tetap punya akar pada budaya. Jangan sekali-kali melupakan sejarah,” ujarnya.
Sophi menyebut, generasi muda Cirebon hidup berdampingan dengan platform seperti TikTok, YouTube, dan teknologi lainnya.
Konten digital, jika tidak dibarengi penguatan karakter, bisa memengaruhi mental dan jati diri anak-anak muda.
Karena itu, ia mendorong adanya kurikulum literasi digital yang mengajarkan etika, keamanan, dan budaya digital secara menyeluruh.
“Bukan cuma cerdas secara akademik, anak-anak kita juga harus tangguh secara mental dan paham jati dirinya,” tambah Sophi.
Ia juga menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai gotong royong, sejarah dan kebudayaan Cirebon dalam pendidikan formal.
“Bung Karno bilang, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Kita ini bangsa besar, dan sejarah adalah akarnya,” ungkapnya penuh semangat.
Melalui pendekatan itu, DPRD berharap pembangunan SDM Kabupaten Cirebon akan selaras dengan kemajuan teknologi tanpa kehilangan identitas.
Inovasi di bidang pendidikan dianggap sebagai salah satu kunci menjawab tantangan global dan lokal dalam jangka panjang.
“Pendidikan bukan hanya tentang ilmu pengetahuan, tapi juga tentang karakter dan nilai,” ujar Sophi mengakhiri pernyataannya.
Acara Musrenbang ini juga dihadiri jajaran pemerintah daerah serta stakeholder terkait lainnya.
(Sumber: Humas DPRD Kabupaten Cirebon)