banner 120x600
banner 120x900
banner 728x250
DPRD  

DPRD Kabupaten Cirebon Usulkan Solusi Tuntas Atasi Pengemis di Kawasan Religi

MSNEWS.ID – Masalah sosial berupa keberadaan pengemis di kawasan Makam Sunan Gunung Jati Cirebon memunculkan respons serius dari DPRD Kabupaten Cirebon. Dalam rapat koordinasi yang melibatkan lintas SKPD, Ketua DPRD Sophi Zulfia menegaskan bahwa rekomendasi Komisi I untuk membentuk tim ad hoc merupakan langkah awal untuk solusi jangka panjang.

Tim tersebut diusulkan untuk menginventarisasi data pengemis, menyusun nota kesepahaman dengan keraton, serta menciptakan komitmen penanganan bersama yang inklusif dan berkelanjutan. “Langkah kita harus berbasis data agar intervensinya tepat,” kata Sophi.

Rohayati dari Komisi I menyatakan bahwa Sekretaris Daerah akan memimpin tim ad hoc ini. Fokus utamanya adalah mengoordinasikan kebijakan lintas kewenangan yang selama ini menjadi kendala penanganan. Ia menambahkan, Komisi I siap terlibat penuh dalam pengawalan proses ini.

Wakil Ketua DPRD Raden Hasan Basori menyebut, kawasan Makam Sunan Gunung Jati memiliki sensitivitas budaya dan sosial yang tinggi, sehingga solusi yang diambil pun harus menyeluruh dan humanis. “Kita tidak bisa menangani ini secara sepihak,” tegasnya.

BACA JUGA :  RPJMD Kabupaten Cirebon 2025-2029 Disepakati, DPRD Dorong Sinergi Bangun Daerah

Sementara Teguh Rusiana Merdeka mendorong adanya pendekatan kolaboratif antar pihak, agar proses penertiban tidak menimbulkan kesan represif atau menyinggung pihak-pihak yang terlibat secara historis dalam pengelolaan kawasan.

Kepala Dinsos Indra Fitriani menjelaskan, jumlah pengemis aktif di lokasi tersebut berkisar 100 orang, dengan sepertiganya adalah anak-anak. Upaya pelatihan menjahit bagi 15 orang usia produktif telah dilakukan, namun karena dampak pandemi dan mindset mengemis yang sudah mengakar, banyak yang kembali turun ke jalan.

Satpol PP, DPMD, Bapelitbangda hingga kepolisian turut menyampaikan dukungan terhadap langkah DPRD. Mereka menilai perlu adanya sinergi kebijakan antara sosial, keamanan, dan budaya agar kawasan religi ini tetap tertib dan nyaman.

Penataan sosial di area wisata religi Sunan Gunung Jati tidak hanya penting untuk ketertiban, tapi juga untuk menjaga citra spiritualitas daerah. Kolaborasi nyata dari semua pihak sangat dibutuhkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *