MSNEWS.ID – Gedung DPRD Kabupaten Cirebon mengalami kerusakan, namun aktivitas lembaga perwakilan rakyat tetap berlangsung normal. Ketua DPRD, Sophi Zulfia, memastikan pelayanan publik dan roda pemerintahan tidak terhenti.
Sejak awal, langkah cepat telah diambil dengan berkoordinasi bersama Sekretariat DPRD dan pimpinan fraksi. Beberapa ruangan yang masih aman dipakai untuk rapat kelembagaan, termasuk agenda paripurna yang tetap dijalankan.
“Meski fasilitas terbatas, kami tidak berhenti bekerja. Semua anggota dewan tetap melaksanakan tugas sebagaimana mestinya,” ujar Sophi. Ia menegaskan, efisiensi menjadi kunci agar kegiatan dewan tetap berjalan tanpa hambatan berarti.
Soal anggaran perbaikan, DPRD masih menghitung kebutuhan biaya. Sekwan diminta memaksimalkan fasilitas yang ada sembari memperhatikan skala prioritas pembangunan daerah. Hal itu penting agar kepentingan masyarakat tetap menjadi fokus utama.
Sebagai bentuk respons, DPRD meniadakan kunjungan kerja ke luar daerah. Fokus diarahkan pada audiensi dengan masyarakat lokal di Kabupaten Cirebon. “Kami ingin lebih banyak mendengar langsung suara warga,” kata Sophi.
Dukungan juga datang dari Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, yang meninjau langsung pascainsiden. Ia memberikan apresiasi atas sinergi Forkopimda Cirebon dalam memastikan situasi tetap stabil dan kondusif.
Menurut Bima, keberhasilan pemulihan cepat tak lepas dari koordinasi erat bupati, sekwan, dan Ketua DPRD. Pemerintah pusat juga siap mendukung sesuai laporan kemampuan fiskal daerah yang diajukan.
Ia mengingatkan seluruh pihak untuk menunda kegiatan seremonial yang tidak penting agar tidak memicu ketegangan baru. “Instruksi Mendagri jelas, hindari aktivitas yang tidak esensial,” tegasnya.
Bima menilai langkah preventif Forkopimda sangat efektif menjaga keamanan. Kini, situasi dinilai relatif pulih, sementara pelayanan publik dapat kembali berjalan lancar.