MSNEWS.ID – Kolaborasi ekosistem pendidikan di Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, menjadi langkah strategis meningkatkan kualitas belajar anak. Program INOVASI yang merupakan kerja sama Indonesia-Australia hadir untuk memperkuat literasi, numerasi, dan pendidikan karakter melalui keterlibatan banyak pihak.
SD Negeri 3 Astanalanggar awalnya menghadapi masalah klasik, seperti keterbatasan sarana dan rendahnya dukungan keluarga. Sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai buruh migran, sehingga anak diasuh kakek-nenek. Kondisi ini berdampak pada rendahnya capaian membaca siswa.
Namun, situasi berubah setelah penerapan asesmen diagnostik, pendidik sebaya, refleksi guru, dan klinik baca. Data menunjukkan, dari 15% siswa mampu membaca paragraf pada Maret 2025, naik menjadi 42% pada Agustus 2025. Peningkatan siswa perempuan lebih tinggi, dari 65% ke 82%, sedangkan siswa laki-laki naik dari 68% ke 70%.
Ali Sadikin, Kepala SDN 3 Astanalanggar, menilai pendekatan ini sangat efektif. “Strategi kolaborasi dan peer teaching memberi hasil luar biasa,” ujarnya. Pihak sekolah juga mendapatkan pendampingan intensif dari INOVASI untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Kepala MIS Assuniyah 3, Subhan, menyampaikan hal serupa. Persentase siswa yang mampu membaca naik dari 74% pada Maret menjadi 92% pada Agustus 2025. Analisis menunjukkan peningkatan besar terjadi pada siswa laki-laki, dari 67% menjadi 91%, sementara perempuan naik dari 81% menjadi 94%.
Menurut Agnes Widyastuti, Provincial Manager INOVASI Jawa Barat, dukungan ini melibatkan Dinas Pendidikan, Kemenag, perguruan tinggi seperti UIN Siber Syekh Nurjati dan UPI, serta komunitas lokal. Bersama-sama mereka menggelar pelatihan asesmen membaca, pembelajaran terdiferensiasi, dan penguatan kapasitas guru.
Lebih dari 6.500 siswa dan 329 guru di 27 satuan pendidikan di Losari kini merasakan dampaknya. Kolaborasi ini sejalan dengan visi Pemkab Cirebon, “CIREBON BERIMAN”, yang menekankan inovasi dan pembangunan karakter.
Program INOVASI juga hadir di Kabupaten Subang, Jawa Barat, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan dasar yang berdaya saing.
