banner 120x600
banner 120x900
banner 728x250

Kuliner Bali Lampaui Jakarta: Apa Rahasianya?

Kuliner
Foto: Restoran dan bar di The Apurva Kempinski Bali (Dok Kempinski) Restoran dan bar di The Apurva Kempinski Bali (Dok Kempinski)

MSNews.id – Jakarta kerap dianggap pusat bisnis Indonesia, namun siapa sangka denyut ekonomi kuliner lebih kencang terasa di Bali. Pulau Dewata, terkenal dengan pesona pantainya, ternyata menjadi ladang subur bagi para pengusaha makanan dan minuman.

Apa yang membuat Bali lebih unggul? Apakah soal rasa, suasana, atau strategi bisnis? Data menunjukkan bahwa pulau ini bukan hanya tempat wisata, tetapi juga surga keuntungan kuliner.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023, Bali mencatat 245.000 unit usaha makanan dan minuman dengan total pendapatan Rp6,8 triliun. Angka ini mengungguli Jakarta yang memiliki 310.000 unit usaha dengan pendapatan Rp5,7 triliun.

Menariknya, pendapatan rata-rata per unit usaha di Bali mencapai Rp27,7 juta per bulan, hampir dua kali lipat Jakarta yang hanya Rp15,3 juta. Dengan margin keuntungan yang lebih besar, Bali menjadi daya tarik utama bagi pelaku usaha kuliner.

Salah satu faktor utama kesuksesan Bali adalah sektor pariwisata. Dengan lebih dari 6 juta wisatawan mancanegara per tahun, permintaan makanan berkualitas meningkat pesat. Restoran mewah, kafe unik, hingga warung tradisional berkolaborasi menyajikan pengalaman kuliner luar biasa.

BACA JUGA :  Rupiah Melemah, Dunia Usaha Tertekan di Tengah Ancaman Tarif AS

Selain itu, adopsi teknologi digital turut memperkuat posisi Bali. Sekitar 40% usaha kuliner di Bali memanfaatkan pemasaran online, sistem pembayaran digital, dan platform penjualan daring. Angka ini jauh di atas rata-rata nasional sebesar 33,13%, menjadikan Bali lebih siap menghadapi persaingan pasar modern.

Keunggulan Bali juga terletak pada efisiensi biaya. Rata-rata pengeluaran operasional usaha makanan di Bali adalah Rp15 juta per bulan, lebih rendah dari Jakarta yang mencapai Rp18 juta. Dengan efisiensi ini, pelaku usaha di Bali mampu memaksimalkan keuntungan mereka.

Kesuksesan Bali membuktikan bahwa kombinasi lokasi strategis, inovasi digital, dan efisiensi biaya adalah kunci keberhasilan. Bagi kota lain, strategi ini dapat menjadi inspirasi untuk mengembangkan sektor kuliner mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *